Keberadaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Putussibau Utara dirasa sangat menguntungkan baik bagi penjual maupun pengepul ikan. Lokasi TPI yang berada di depan taman alun sebelah jembatan penyebrangan serta dekat dengan lokasi pasar sangat strategis untuk bongkar muat. Menurut data yang disampaikan oleh Petugas TPI Zaini kepada Kasi Pengelola TPI Mohammad Ridwan,S.IP.,M.AP sebanyak 7 kapal yang sering melakukukan bongkar muat di TPI (9/2/21).
Kapal ikan dengan mengunakan motor bandung tersebut mengangkut ikan yang berasal dari Desa Tembang (Bunut Hilir), Piasak, Nibung(Selimbau), Empangau, Daerah Danau dll. Setiap hari bongkar ikan toman antara 150 sampai dengan 500 kg. Dengan kapasitas satu kapal dapat memuat 2 sampai 4 ton ikan.
Pengempul biasanya langsung membeli ikan ke nelayan yang bersandar di TPI. Ikan yang dijual di TPI baru satu jenis ikan yakni ikan toman. Ikan tersebut dalam kondisi hidup atau masih segar yang ditampung di dalam palka kapal. Harga yang lebih murah berkisar 45.000 hingga 50 .000 rupiah dengan ukuran ikan rata-rata perekor 500 hingga 700 gram membuat pengepul dapat menjual lagi di pasar ikan.

Dengan mengunakan kapal bandung rata-rata kapal ikan yang sandar di TPI membawa muatan ikan Toman sebanyak 2 sampai 4 ton dengan waktu bongkar/jual sampai habis antara 3 sampai 7 hari. Bila 7 kapal masuk serentak, maka bongkar ikan sampai terjual habis memakan waktu 1 bulan.

Menurut Ridwan ada 7 kapal yang aktif bongkar muat di TPI. Sebenarnya ada 4 kapal lagi yang melakukan bongkar muat di luar TPI. Kapal-kapal tersebut melakukan bongkar muat di lanting yang berbeda di Putussibau. Ridwan berharap kapal-kapal tersebut dapat mendaratkan ikan di TPI supaya data bongkar muat ikan yang masuk ke Putussibau dapat terdata. Untuk retribusi menurut Ridwan penjual yang melakukan bomgkar muat di TPI dirasa tidak memberatkan bagi mereka. Hal ini juga digunakan untuk kemanfaatan bersama dalam pengelolaan TPI dan sebagai kewajiban kita kepada negara.
Selain itu, Ridwan menyampaikan hingga saat ini baru ikan toman yang ada di TPI Putussibau. Untuk ikan jenis lainnya belum ada yang mendarat di lanting TPI, tetapi di bongkar muat atau dijual beli di lanting Perhubungan (penumpang) yang berada tidak jauh dari lanting TPI Putussibau. Kedepan ada harapan Ridwan dapat berkoordinasi dengan Dinas terkait supaya ikan yang dibawa dari speed dapat dilakukan bongkar muat di lanting TPI. sehingga ikan yang masuk ke Putussibau dapat terdata dengan baik.