Kepala Dinas Perikanan Ikut Terima Vaksin Kedua Pada Program Vaksinasi Covid-19 Di Kapuas Hulu

Kepala Dinas Perikanan Kapuas Hulu Roni Januardi.s.Sos.,M.Si terima vaksin Covid-19 yang kedua (5/4/2021). Program dilaksanakan di posko Dinas Kesehatan tersebut juga diikuti oleh Sekretaris Dinas Perikanan dan para Kepala Bidang di Dinas Perikanan.

Sebelumnya Kepala Dinas Perikanan sudah dilakukan vaksin pertama pada bulan maret tahun 2021.

Ditemui di kantornya, Roni menyampaikan demi menjaga kesehatan diri, keluarga dan masyarakat sangat mendukung program vaksinasi. Program yang berikan secara gratis untuk mayarakat khususnya di Kapuas Hulu guna mendukung program pemerintah pusat. Sehingga sebagai aparatur pemenrintah sudah sepatutnya ikut dalam kegiatan tersebut.

Selain itu Roni juga mengerahkan staf Dinas Perikanan agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Karena staf Dinas sering melakukan perjalan baik ke dalam maupun luar daerah. Sering bertemu dengan masyarakat juga. Sebaiknya antisipasi lebih awal guna pencegahan covid-19 di Kapuas Hulu.

Roni juga menyampaikan bahwa vaksin kedua, dirasakan tidak begitu sakit dibandingkan dengan vaksin pertama. Karena vaksin pertama ada rasa ketakutan tersendiri menurutnya. Sehingga setelah merasakan vaksin kedua lebih santai dan nyaman.

KUNJUNGAN WAKIL BUPATI KAPUAS HULU KE DINAS PERIKANAN

Kunjungan Bpk Wakil Bupati Wahyudi Hidayat, STke Dinas Perikanan Hari Jum at pagi (12/3/2021).  Dalam kunjungan nya yang diterima oleh Sekretaris Dinas Perikanan dan beberapa staf  beliau menyapa dan menanyakan keadaan dan suasana kerja, jumlah pegawai baik PNS maupun tenaga kontrak, sarpras pendukung kerja, ketersediaan ruang sholat dan beberapa ruangan lainnya seperti ruang arsip.

Untuk sarana pendukung kerja pegawai agar di data, jika ada kekurangan agar melaporkan kpd beliau. Setiap Kantor OPD sebaiknya menyiapkan ruang sholat untuk para pegawainya. Untuk arsip sebaiknya ditata rapi pada ruangan  tersendiri

Beliau juga memberikan beberapa arahan  terkait disiplin, kinerja, kekompakan dan semangat dalam bekerja.

Dinas Perikanan Ikuti Kampanye Gerakan Berikan Protein Kementerian Kelautan Dan Perikakan RI

Dinas Perikanan dalam hal ini diwakili Sekretaris Dinas Perikanan Triwati,SP.,M.Si Bersama Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan dan Bidang Kelembagaan dan TPI ikuti webinar Peluncuran “Gerakan Berikan Protein” (6/4/2021). Acara yang berlansung satu hari tersebut mengambil tema “Jadi Solusi Hidup Sehat dan Peluang Hilirasi Olahan Perikanan jadi solusi gaya hidup sehat sadar protein sekaligus sebagai upaya untuk hilirisasi hasil olahan perikanan.

Staf Khusus Menteri Koperasi & UKM bidang Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik dalam keterangannya, Rabu (7/4/2021), mengatakan dunia sedang dihadapkan pada apa yang disebut triple malnutrition, yaitu kerawanan pangan, kekurangan gizi, dan kelebihan berat badan.

“Dalam konteks Indonesia hari ini, kita juga berkepentingan meningkatkan kesejahteraan nelayan. Maka, hilirisasi produk perikanan sebagaimana dihasilkan melalui proses hidrolisis protein ikan adalah cara kita menunaikan ikhtiar kebangsaan yakni mengurangi angka kemiskinan, menjaga keberlanjutan perikanan, dan menjamin asupan protein sehat untuk masyarakat,” kata Riza yang juga Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).

Menurut Riza, dengan hilirisasi, nilai keekonomian dari ikan tangkapan nelayan berpeluang meningkat 10 bahkan 100 kali lipatnya. 

“Ini adalah peluang koperasi-koperasi nelayan yang mau berinovasi. Selamat Hari Nelayan!”

Riza mengapresiasi karena bersamaan dengan Hari Nelayan Nasional ke-61 telah dilaksanakan kegiatan peluncuran Gerakan Berikan Protein di Pabrik HPI PT. Berikan Teknologi Indonesia di Eretan Kulon Indramayu.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim, dan sejumlah pejabat dari beberapa kementerian seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kantor Staf Presiden (KSP), PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., dan PUM Netherlands.

Rangkaian kegiatan launching ini terdiri dari diskusi panel dengan mengangkat tema “Masa Depan Perikanan Indonesia: Kemandirian Protein, Integrasi Hulu-Hilir Perikanan”, displai produk jajanan pasar berprotein tinggi yang bernama Berikan Street Food, serta melakukan tur proses pengolahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI).

Kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan secara langsung saja, melainkan juga dihadiri secara virtual dari perwakilan pemerintah daerah, dinas perikanan dan kelautan, persatuan nelayan tradisional dan masyarakat umum.

Gerakan Berikan Protein adalah gerakan yang diinisiasi oleh PT. Berikan Teknologi Indonesia yang memiliki misi untuk mengedukasi masyarakat akan protein sebagai upaya untuk mewujudkan integrasi hulu-hilir sektor perikanan sebagai solusi atas masalah gizi, kesejahteraan nelayan dan inovasi produk turunan hasil perikanan.

Riza mengatakan Hari Nelayan Nasional bisa menjadi momentum untuk merefleksikan sudah sejauh apa upaya pengintegrasian hulu-hilir dalam pengelolaan sektor perikanan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat.

“Secara potensi, perikanan Indonesia adalah yang terbesar di dunia dengan menghasilkan 27 miliar dollar AS dimana telah membuka lebih dari 7 juta lapangan pekerjaan,” katanya.

Hanya saja, selama ini perhatian pemerintah dan masyarakat di sektor perikanan dan kelautan baru sebatas pemenuhan sisi hulunya dimana berkaitan dengan proses produksinya saja.

Maka tidak heran jika seringkali kebijakan pemerintah hanya sebatas pemenuhan sarana produksi, seperti jaring, BBM, dan mesin kapal dengan jumlah yang memadai, kualitas yang baik, dan harga yang relatif murah namun jarang membahas mengenai penjaminan sisi hilirnya yakni di bidang pemasaran.

Selama harga ikan masih jatuh bangun (fluktuatif), nelayan tidak akan keluar dari kemiskinan. Nelayan dihadapkan pada kondisi dimana ketika ikan sulit diperoleh, harga ikan melambung tinggi, sedangkan ketika panen, harga ikan menjadi sangat murah.

“Berangkat dari hal itu, perlu adanya komitmen dari berbagai macam sektor pemerintah dan masyarakat untuk saling bahu-membahu untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya protein ikan dan memulai membiasakan untuk mengkonsumsi protein ikan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Dengan begitu nelayan tidak perlu khawatir akan proses pemasaran ikan hasil tangkapannya karena permintaan pasar yang akan terus tinggi.

Masyarakat diharapkan memiliki kesadaran dan pengetahuan yang baik bahwa ikan memiliki kandungan protein mencapai 51,7% dibandingkan protein hewani lainnya dan budaya mengkonsumsi ikan dan produk olahannya menjadi sebuah gaya hidup baru di masyarakat.

Gerakan Berikan Protein adalah gerakan yang memiliki misi untuk mengakomodir kebutuhan hilirisasi  melalui pendekatan edukasi.

Sementara itu Yogie, dalam sambutannya, selaku Founder dari Gerakan Berikan Protein berharap bahwa gerakan ini bisa menjadi inisiatif program edukasi masyarakat tentang kesadaran protein dari ikan namun dikemas dengan cara-cara yang kreatif, ringan dan menyenangkan.

DINAS PERIKANAN LAKUKAN RAPAT REVIEW RUP PADA ANGGARAN TAHUN 2022

Pada harI Jum’at tanggal 26 Maret 2021 siang bertempat di ruangan audio, di hadapan para Kabid dan para Kassubbag, Sekretaris Dinas Perikanan Triwati, SP.,M.Si menyampaikan hasil koordinasi dengan sdr. Akursius Rony, S.Fam.,Apt salah satu Tim Review   RUP Dinas Perikanan (khusus menyangkut hasil review terhadap kegiatan makan minum didinas perikanan kabupaten Kapuas Hulu adapun hasilnya adalah pada anggaran tahun 2021 untuk ATK dan makan minum kegiatan keduanya tidak mencapai 200juta sehingga kegiatan keduanya tidak perlu di lelang tender

Berdasarkan point tersebut maka masukan tim review baik ATK maupun Makan minum harus dikonsolidasikan, Apabila tidak dikonsolidasikan maka untuk pembelian/belanja ATK maupun makan minum tidak perlu menggunakan perusahaan/CV tapi bisa langsung pada toko ATK (untuk pembelian ATK) dan warung makan/toko kue (untuk pembelian nasi/kue) dengan harga sesuai harga toko.

Pembelian/belanja ATK dan makan minum dapat dilakukan pada beberapa toko ATK dan warung makan/kue dengan Bentuk kontrak mengacu pd psl 28 Perpres 12/2021 yaitu: 1) Bukti pembelian/pembayaran; 2) Kwitansi; 3) Surat Perintah Kerja; 4) Surat Perjanjian dan 5) Surat Pesanan

Untuk tahun 2022 baik ATK maupun makan minum sebaiknya dikonsolidasikan kedalam 1 (satu) rekening masing-masing  yaitu rekening ATK dan rekening makan minum

DINAS PERIKANAN MONITORING KELOMPOK PENGOLAH DESA BUNUT TENGAH KECAMATAN BUNUT HILIR

Kecamatan Bunut Hilir sudah terkenal dengan produk hasil olahan ikan. Sentra pengolahan terbanyak ada di Desa Bunut Tengah, Bunut Hulu dan Desa Bunut Hilir. Tidak dipungkiri kualitas hasil olahan baik kerupuk basah, kerupuk kering hingga ikan asap sudah terkenal dimana-mana. Sehingga sudah sepatutnya mendapat bantuan dari Dinas terutama Dinas Perikanan yang menangani hal tersebut.

Desa Bunut Tengah salah satunya, mendapat bantuan dari Dinas Perikanan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2020. Bantuan tersebut berupa sarana pengolah hasil perikanan seperti freezer,mesin pengiling ikan serta alat produksi lainnya.

Kepala Sub Bagian Dety Putri Sari,S.Pi selaku ketua tim meninjau langsung ke kelompok Sekaban Jaya di Desa Bunut Tengah(4/4/2021). Setelah melihat sarana prasarana yang dibantu juga melakukan wawancara langsung dengan anggota kelompok. Dimana anggota kelompok Sekaban Jaya terdiri dari perempuan semua mengucapakan terima kasih kepada Dinas Perikanan. Alat yang sudah disalurkan sangat bermanfaat dan merupakan barang-barang yang dibutuhkan anggota. Terutama freezer sangat membantu anggota karena kelompok karena bisa menyimpan ikan segar maupun produk olahan dalam jumlah yang banyak.

Diwaktu yang sama, tim monitoring juga melakukan kunjungan ke Danau Siawan Pontu melihat kegiatan pengolahan ikan. Dimana hampir 100 persen nelayan yang ada di danau tersebut adlaah warga Desa Bunut Tengah. Aktivitas ibu-ibu nelayan melakukan pengolahan ikan seperti ikan asap, kerupuk kering, kerupuk basah dan ikan asin. Hasil olahan tersebut selanjutnya dijual ke Nanga Bunut dan Nanga Embaloh Kec. Embaloh Hilir.

Dety menambahkan kedepan melalui program Dinas Perikanan, hasil olahan dapat di pasarkan hingga keluar Kalimantan. Karena Dinas Perikanan juga memiliki program pengolahan hasil perikanan dan penguatan daya saing. Kami terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi terutama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Melalui dana-dana alokasi khusus (DAK) maupun umum (DAU) kelompok dibina yang masih pemula bisa menjadi mandiri.

Dinas Perikanan Kab Kapuas Hulu Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Minapadi Di Kec Bunut Hulu

Kepala Sub Bagian Program Dety Putri Sari, S.Pi Bersama staf program melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan tahun 2020 di Kecamatan Bunut Hulu (2/4/2021). Kecamatan Bunut Hulu mendapatkan bantuan dari Dinas Perikanan baik melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun 2020.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan yakni percontohan ikan nila dengan sistem minapadi. Ada dua desa yang mendapatkan program Minapadi yakni Desa Riam Piyang dan Desa Sungai Besar. Sistem budidaya ikan dengan memadukan tanaman padi dengan ikan konsumsi tersebut dirasa masyarakat khusus petani sangat menguntungkan.

Dalam wawancara dengan kelompok salah satu anggota Darwin Desa Sungai Besar mengatakan ada perbedaan dengan mengunakan sistem minpadi. Dengan adannya sistem tersebut tanaman padi lebih subur. Hal ini dikarenakan hasil dari pakan ikan dan kotoran ikan dapat menjadi pupuk alami secara langsung untuk tamanam padi.

Ikan yang dipelihara di kolam minapadi lebih sehat dan cepat besar. Hanya membutuhkan waktu 3 – 4 bulan ikan nila sudah bisa dipanen. Ukuran 3 sampai 4 ekor dalam satu kilo bisa dijual Rp.35.000 hingga Rp.40.000. untuk pemasaran ikan nila sendiri menurut kelompok sudah ada yang mau menampung yakni rumah makan maupun konsumsi rumah tangga. Sehingga dua keuntungan minapadi selain bisa panen padi juga bisa panen ikan.

Untuk itu, Dety melalui hasil monitoring akan menyampaikan kepada bidang terkait yakni bidang Perikanan Budidaya. Antusias dari masyarakat membuat kami sangat senang, apalagi ketika bertemu masyarakat dan mereka menyampaikan kebaikan pada program Dinas Perikanan, menurut Dety.

Selanjutnya hasil monitoring ini akan menjadi bahan evaluasi Dinas Perikanan bahwa kelompok yang tetap mempertahankan produksinya ikan secara berkelanjutan. Harus didukung hingga kelompok bisa mandiri dan menambah penghasilan petani serta pembudidaya.

KOMISI 3 DPRD KAYONG UTARA STUDI BANDING PENGELOLAAN ARWANA KE DINAS PERIKANAN KAB KAPUAS HULU

Komisi 3 DPRD dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Kayong Utara kunjungi Dinas Perikanan Kapuas Hulu (1/4/2021). Dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi 3 Bpk Haripin, beserta 2 anggota  DPRD Kabupaten Kayong Utara yaitu Bpk KH. Soleh dan Bpk Riduansyah  , Sekdis Kelautan dan Perikanan Kayong Utara kunjungi Dinas Perikanan Kab Kapuas Hulu. Sekretaris Dinas Perikanan Triwati membuka acara dengan memperkenalkan para  kepala bidang, kasi, kasubbag dan ka UPT yang hadir. Acara yg di lakukan di Aula Dinas Perikanan dihadiri oleh para Kabid, Kasi, Kasubbag dan PSDKP serta penyuluh Perikanan. Triwati memaparkan presentasi program dan kegiatan pada Dinas Perikanan, potensi dan pengembangan perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu serta menyampaikan potensi ikan hias terutama ikan Arwana super red baik yg dikelola secara budidaya maupun secara alami di perairan umum khususnya yang ada di beberapa danau lindung yang merupakan reservaat perikanan.

Dilanjutkan dengan sambutan Sekretaris DKP Kab Kayong Utara Agus Nugraha. Merasa tersanjung dengan penyambutan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu. Beliau mengatakan bahwa  Kewenangan kelautan untuk Kabupaten sudah berkurang krn wewenang provinsi sehingga berupaya masuk ke Perikanan budidaya. Ingin belajar dan membuka wawasan masyakat Kayong Utara tentang pengelolaan ikan budidaya. 

Dewan Kayong Utara, Haripin mengatakan ini merupakan kunjungan perdana ke Kab Kapuas Hulu dan mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu atas sambutannya. Beliau terkesima dengan  pemandangan yang mereka liat sepanjang jalan masuk ke Kabupaten Kapuas Hulu banyak kolam ikan di sekitar tempat tinggal masyarakat. Beliau juga menganjurkan agar DKP Kabupaten Kayong Utara belajar dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu tentang pengembangan ikan air tawar dan ikan hias khususnya arwana karena potensi untuk perikanan budidaya cukup besar di Kabupaten Kayong Utara termasuk pengembangan ikan arwana karena pernah ditemukan ikan arwana  di perairan umum Kabupaten Kayong Utara

Dalam agendanya selain diskusi juga dilakukan kunjungan lapangan ke kelompok budidaya ikan. Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu menyiapkan 4 lokus untuk dikunjungi yaitu pembudidaya arwana di Dogom Kecamatan Putussibau Utara, KedaminKecamatan Putussibau Selatan, pembudidaya ikan air tawar di Desa Jaras Kecamatan Bika dan di lanjutkan ke UPT BI Kelansin.

DINAS PERIKANAN PRIORITAS IKAN ARWANA PADA FORUM PERANGKAT DAERAH KAPUAS HULU

Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dalam hal ini Bepedda Kapuas Hulu melaksanakn Forum Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu pada Senin hingga Rabu (29 -30/3/2021). Turut hadir Kepala Dinas Perikanan Roni Januardi, S.Sos.,M.S.i bersama Kasubbag Program Dety Putri Sari, S.Pi hadir dalam kegiatan tersebut di Sekretariat Deawan Kapuas hulu. Kegiatan tersebut dilakukan konsultasi dengan beberapa anggota dewan, menyangkut dengan usulan beberapa aspirasi masyarakat di bidang perikanan, terutama bantuan ikan arwana.di jelaskan oleh kepala dinas pada kesempatan tersebut , bahwa komoditi ikan arwana menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan bupati dan wakil bupati terpilih periode tahun 2021- 2026.khususnya menyangkut pemberdayaan pembudidaya dan nelayan.

                                     Di tegaskan  juga bahwa komoditi ikan arwana bukanlah komoditi yang di larang, namun termasuk satwa yg di lindungi. Spesies ikan arwana adalah satu satunya spesies ikan hias  andalan ekspor kalimantan barat,  yang perlindungannya  telah diatur didalam deklarasi 88  negara pada tahun 1973 yang di kenal dengan deklarasi Washington, dengan otoritas pengawasan di laksanakan oleh cites. Pada prinsip nya perdagangan/ ekspor ikan arwana red, dibolehkan jika memenuhi deregulasi sebagaimana ditetapkan oleh cites.

Oleh karena itu perdagangan dalam negeri termasuk dalam hal ini pengadaan oleh pemerintah harus juga memenuhi kriteria sebagaimana telah  di tetapkan kan oleh cites dan peraturan perundangan yang berlaku.

Oleh karena itu pengadaannya, harus pula  memiliki spesifikasi antara lain Ikan arwana red harus lah memiliki sertifikat.hal ini penting agar ada jaminan kualitasnya/ warna nya. Selain itu terpasang chip pada ikan. Adanya cip pada ikan arwana yang di adakan/dibeli,  mengandung arti bahwa ikan tersebut telah  terdaftar sebagai stokes di pusat penangkaran. Dengan demikian  mengandung arti pula bahwa ikan tersebut bukanlah ikan yang berasal dari tangkapan di alam, melainkan benar benar ikan hasil penangkaran.Dengan demikian maka pengadaaan dan atau perdagangan telah sesuai dengan deregulasi yang ada.

Dengan informasi tersebut, di harapkan anggota dewan, dapat mensosialisasikan kepada kelompok budidaya yang ia aspirasikan.

Wakil Bupati Kapuas Hulu Kunjungi UPT BI Kelansin

Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, S.T melakukan kunjungan ke UPT – Benih Ikan Kelansin Jum’at (19/3/2021). Kunjungan Wakil Bupati tersebut untuk melihat langsung kegiatan yang berlangsung di Unit Dinas Perikanan. Dalam kunjungannya Wakil Bupati menyampaikan terkait produksi benih ikan, bagaimana UPT – BI dalam memenuhi permintaan benih ikan dari pemerintah dan masyarakat. Wabub juga berdiskusi dengan petugas yang ada UPT – BI sambil mendengarkan perkembangan program yang sudah berjalan di UPT serta menanyakan terkait setoran PAD ke Pemerintah Daerah. 

Dalam kunjungan singkat yang hanya berlangsung satu jam tersebut, Wabub meminta melalui Kepala UPT – BI Kelansin untuk mengoptimalkan produksi benih guna memenuhi kebutuhan benih di Kapuas Hulu maupun diluar Kabupaten. Khususnya benih ikan konsumsi yang setiap tahun diminta baik melalui kegiatan pengadaan benih maupun dari pembudidaya ikan lainnya. Selain itu, UPT juga diminta untuk menyusun kebutuhan ke depan guna meningkatkan produksi dan pelayanan terhadap masyarakat.

Ditemui untuk dimintai konfirmasi Abang Zuklifli, S.Pi, M.Si Kepala UPT – BI Kelansin juga menyambut baik kedatangan Wakil Bupati Kapuas Hulu yang telah meninjau langsung kondisi serta kegiatan yang ada di UPT – BI. Bersama beberapa petugas menyampaikan langsung kondisi yang ada di UPT – BI dengan mengajak Wabub untuk berkeliling sekitar kolam sambil berdiskusi kecil disana.

Untuk produksi menurut Zulkifli sudah optimal dilakukan. Akan tetapi kebutuhan ikan setiap tahun terus meningkat sehingga belum sepenuhnya permintaan dari masyarakat maupun pengadaan terpenuhi. Apalagi permintaan benih dalam waktu yang bersamaan dengan jumlah yang banyak itu juga menjadi kendala. 

Selama ini, menurut Zulkifli setiap tahun UPT – BI dari hasil penjualan selalu menyampaikan setoran PAD sesuai dengan target yang direncanakan melalui Sub Bagian Keuangan Dinas Perikanan. Bahkan laporannya sudah dibuat per bulan yang disampaikan melalui Sub Bagian Umum dan Aparatur. Alhamdulillah kami bersyukur PAD setiap tahun selalu terpenuhi.

Dinas Perikanan Latih Pembuatan Kerupuk Kering pada Program PRCF di Desa Nanga Lauk, Embaloh Hilir

Kerupuk Kering hasil olahan Unit Pengolah Ikan (UPI) di Kapuas Hulu sudah terkenal di Kalimantan Barat hingga luar Kalimantan.  Sudah  tidak diragukan lagi kepiawan ibu-ibu dalam membuat hasil olahan tersebut. Namun ada hal yang kurang atau belum oprtimal dilakukan yakni kualitas, pengemasan hingga surat Tanda Daftar Usaha Pengolahan  Hasil Perikanan (TDU-PHP).

Hermiwati saat memberikan materi pelatihan

                       Dasar itulah People Resources and Censervation Foundation (PRCF) Indonesia mengundang Dinas Perikanan sebagai narasumber dalam pelatihan pengolahan kerupuk ikan di Desa Nanga Lauk, Embaloh Hilir (18-19/3/2021). Adapun narasumber dari Dinas Perikanan yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Hermiwati,S.Pi (Kasi Kelembagaan),  Aries Nur Sejati, A.Md (Staf Bidang Perikanan Budidaya) dan Dora Mokhzadinova.S.St.Pi (Penyuluh).  

                       Hermiwati yang menangani pengolahan hasil perikanan menyampaikan bahwa kegiatan yang diikuti sekitar 30 orang tersebut merupakan pengolah kerupuk ikan yang sudah  lama berkecimpung di dunia pengolahan ikan. Namun, menurut Emi ada hal yang harus diperhatikan oleh kelompok maupun perorangan yakni tetap menjaga kualitas seperti pemilihan ikan yang segar. Lebih baik mengunakan ikan toman, karena daging ikan toman lebih halus dan hasilnya lebih bagus.

                       Emi juga menambahkan pengemasan itu sangat penting.  Kerupuk kering jika dikemas dengan plastik yang menarik, kedap udara dan label yang bagus pasti hasilnya akan tetap bagus. Untuk pengemasan mengunakan wadah jenis plastic dan alat hand sealer dan diberikan label.

                       Hal senada juga disampaikan oleh salah satu narasumber Aries Nur Sejati, A.Md  salah satu narasumber menyampaikan menurut Standar Industri Indonesia 0272-90 (1990). Kerupuk ikan merupakan kerupuk yang tidak hanya terbuat dari tepung tapioka saja, tetapi juga dicampur dengan ikan. Ikan digunakan sebagai bahan penambah aroma dan cita rasa serta meningkatkan kandungan gizi kerupuk, terutama protein. Jumlah ikan yang ditambahkan umumnya adalah 20% dari total adonan.

                       Sedangkan untuk Tanda Daftar Usaha Pengolahan  Hasil Perikanan (TDU-PHP) adalah tanda daftar tertulis yang harus dimiliki oleh setiap orang yang melakukan usaha pengolahan ikan dalam skala mikro kecil yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota. Gunanya packing, labeling dan TDU-PHP pencegahan repacking illegal (pencurian hak cipta). Hal ini untuk mencegah hasil kerupuk kering tidak disalah gunakan untuk dengan megunakan packing yang lain.