Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, Roni Januardi, S.Sos.,M.Si melihat potensi Embung sebagai pasokan air untuk pengembangan ikan semah. Instalasi embung yang sudah di bangun pada salah satu perhuluan sungai Sibau di Kapuas Hulu ini, tidak saja bermanfaat untuk pengairan sawah sawah yang ada di sekitar nya, juga sangat mendukung untuk terwujud program kampung budidaya ikan semah.
Lokasi ini menjadi salah satu dari beberapa tempat yang telah di survey oleh tim, yg terdiri dari Balai besar pembenihan ikan Air Tawar Mandi Angin, Dinas Perikanan Propinsi Kalbar dan dari Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu.
Dari hasil pengamatan sementara di simpul kan bahwa dengan adanya embung yg telah di bangun oleh Kementerian PUPR , maka sumber air derasnya dapat tersedia, dan digunakan pada kolam kolam pembesaran ikan semahnya secara efesien.
Namun demikian usaha budidaya perikanan, terlebih lagi usaha perikanan yang berbasis kelompok kelompok masyarakat menurut kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, Roni Januardi , akan sukses dengan baik apabila semua faktor pendukungnya tersedia. Beberapa faktor-faktor seperti pertama ketersediaan pasokan benih ikan semah yg stabil. Disini eksistensi balai benih ikan local, harus dipersiapkan, dan harus mampu tidak saja mampu melakukan pemijahan utk produksi sendiri juga mampu utk melakukan pelatihan kepada kelompok ,agat kelak mereka mandiri dalam pembenihan.
Kedua Bantuan instalasi pembesaran ikan untuk kelompok kelompok pembesaran ikan, dengan dukungan sumber air yang ada pada embung yg telah di bangun. Ketiga, ketersediaan pakan alami sebagai pakan tambahan ;seperti buah tengkawang yg spesifik ( berbuah sepanjang tahun ), buah buahan lainnya dan ulat magot di sekitar kawasan budidaya. Untuk mendukung ini, perlu ada pembibitan dan penanaman pohon buah ini di sekitar kawasan serta pelatihan ternak magot utk kelompok budidaya. Keempat, bantuan pakan dari pelet utk / sampai usia tertentu.
Selanjutnya keberadaan tim pendamping/ penyuluh secara penuh di tengah kelompok budidaya. Dukungan akses jalan dari kota Putussibau sampai kelokasi, sehingga pengangkutan sarana/prasarana produksi dan pemasaran hasil berjalan lancar. Kemudian sarana perumahan/ kantor dan penerangan untuk pegawai yg di tugaskan sebagai pendamping/ penyuluh yang bekerja penuh waktu di lokasi.ini penting utk mempastikan agar semua aktifitas yg telah direncanakan di lokasi ,berjalan optimal sesuai harapan. Serta mempersiapkan dan membangun koridor rantai dingin (tindak lanjut pada pasca panen) mulai kawasan budidaya sampai ke tempat pemasaran di kota Putussibau.
Tentu saja semua faktor pendukung itu tidak saja membutuhkan dukungan anggaran yang memadai, dukungan pemerintah daerah kabupaten, provinsi dan pusat , balai pembenihan pusat dan daerah, perguruan tinggi terutama lokal, kementerian terkait seperti Kementrian PUPR,Dinas Bina Marga dan Cipta Karya , Dinas Kehutanan Dan Lingkungan Hidup Provinsi Dan Kabupaten secara simultan dan lain lain sangat dan sangat harus ada.
Oleh karena itu di katakan lebih lanjut oleh Roni bahwa untuk mengsinkronkan atau mengkolaborasikan berbagai lembaga dan stake Border yang harus terlibat perlu di susun perencaan yg lebih komprehensif atau di sebut saja cetak biru atau rencana induk. Ini penting agar setiap pentahapannya dapat terjadwal dengan baik.